Sunday, April 15, 2012
Merek = Nama
Posted by Surachman Surjaatmadja
On 7:59 PM
Setiap hari kita tidak bisa lepas menyebut nama, baik nama seseorang atau nama sesuatu, betapa pentingnya nama bagi sesuatu atau bagi seseorang. Salah satu pertanyaan yang muncul adalah bagaimana memberi nama agar mudah diingat atau disebut oleh orang lain dengan catatan bahwa kesan nama tersebut adalah positif. Nama positif atau nama baik atau reputasi atau harga diri atau unggul dsb. Kita mulai dari diri kita, siapa yang memberi nama kepada kita??? kedua orang tua kita tentunya. Apa maksud mereka memberi nama kepada kita?? saya pikir bukan sekedar pembeda akan tetapi pasti punya tujuan yang baik, yang mulia bagi kita sebagai anaknya. Mulia, unggul, lebih baik dari yang lain. Nah kalau kita memiliki produk yang kita tawarkan kepada pasar tentunya kita berharap agar produk dengan merek atau nama yang kita tetapkan memiliki keunggulan diantara produk-produk yang sejenis. Oleh karena itu memberi nama produk mestinya sama ketika proses orang tua kita memberi nama kepada kita dengan tujuan yang mulia. Ada kalanya nama kita sudah dipersiapkan ketika kita masih dalam kandungan, nah produk juga demikian hendaknya ketika kita berfikir akan memproduksi produk, maka pada saat proses pembuatan itupun harus sudah terpikirkan nama bagi produk tersebut. Tentunya dengan tujuan agar produk tersebut memiliki keunggulan diantara produk sejenis.......agar produk tersebut memiliki nilai yang superior diantara produk sejenis, SUPERIOR CUSTOMER VALUE, produk tersebut memeiliki nilai yang super dihadapan pelanggan....
Wednesday, April 4, 2012
Strategi, Strategis dan Stratejik
Posted by Surachman Surjaatmadja
On 6:29 PM
Strategi adalah sekumpulan cara yang dilakukan untuk mencapai tujuan. Strategis berkaitan dengan posisi cara-cara yang digunakan untuk mencapai tujuan, mana yang lebih baik, lebih efektif dan lebih efisien. Sedangkan Stratejik adalah, dari sekumpula cara tadi, mana cara terbaik untuk mencapai tujuan, ditambah tujuan yang dicapai hendaknya adalah tujuan yang unggul dibandingkan dengan cara-cara yang dilakukan oleh pihak lain dalam rangka menuju tujuan yang sama. (misalnya ketika perusahaan sejenis melayani pasar yang sama). Berbicara strategi, stratejik dan strategis, tidak bisa lepas dari persaingan, lingkungan dan keunggulan. hasilnya berupa keunggulan bersaing (competitive advantage) bukan keunggulan komparatif (comparative advantage). Keunggulan kompetitif adalah keunggulan yang dihasilkan karena bersaing, bukan hasil membandingkan. Keunggulan kompetitif memiliki daur hidup yang tertentu, tergantung bagaimana pesaing memandang dan mencoba untuk meraih keunggulan bersaing yang didapat oleh satu perusahaan. Strategi yang dibuat akan tergantung sekali dari tujuan yang ditetapkan. Oleh karena itu dalam melakukan aktifitas apapun, tetapkan Tujuan dengan jelas, baru lakukan kegiatan sesuai dengan strategi yang dirancang..... SELAMAT MENENTUKAN TUJUAN YANG JELAS, DAN SELAMAT BERSTRATEGI.....
Tuesday, February 14, 2012
TIADA HARI TANPA MEREK
Posted by Surachman Surjaatmadja
On 5:59 PM
Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak pernah lepas dari merek, contoh ketika bangun tidur, kemudian kita ke kamar mandi, menggosok gigi, yang kita lihat adalah nama atau merek pasta gigi yang kita pakai, belum lagi sabun yang kita pakai juga memiliki nama/merek. Sejatinya dalam kehidupan sehari-hari kita tidak pernah lepas dari merek produk yang kita gunakan untuk men solusi kebutuhan dan keinginan kita. Pernahkah kita memikirkan bahwa nama kita adalah merek juga, pertanyaannya siapa yang memberi merek dan untuk apa tujuan merek????. Para produsen atau pencipta produk yang digunakan untuk men solusi kebutuhan dan keinginan menciptakan sesuatu sekalian dengan namanya, seperti halnya kedua orang tua kita ketika berikrar akan menikah tujuannya salah satunya adalah menginginkan seorang anak, anak adalah suatu produk, betapa sibuknya kedua orang tua mencarikan nama-nama terbaik buat anak-anaknya, ketika ibu kita mengandung kita, maka muncullah nama kita seperti saat ini. Setiap orang tua menginginkan anaknya memiliki keunggulan, unggul diantara anak-anak lainnya, bagaimana agar anak-anaknya unggul maka anak-anaknya dibangun dan dipelihara sebaik-baiknya diberi makan yang baik dan halal, dididik dengan pendidikan terbaik, dan dipelihara fisiknya dengan latihan dan makanan yang baik pula. Maka pernahkan kita bertanya sudahkah kita dapat memberikan harapan kedua orang tua kita, bahwa kita sudah unggul...... Semoga selalu unggul dengan mengerjakan sesuatu dengan sebaik-baiknya......... Insya Allah
Monday, January 23, 2012
Kasus "XENIA MAUT"
Posted by Surachman Surjaatmadja
On 8:06 PM
Menyoroti kasus Xenia Maut yang terjadi baru-baru ini, mari kita simak sebagian berita bahwa pengemudinya diduga menggunakan Narkoba, dalam kaitanya dengan Pemasaran "Narkoba", mari kita diskusi tentang Pemasaran. Pertama pemasaran diawali dari need and want, kemudian dari need and want ini ada pihak yang kreatif untuk memenuhi (men-solusi) need and want dari sebagian orang ini. Nah selanjutnya terjadilah transaksi diantara dua pihak dengan sangat sederhana, anda membutuhkan kami memenuhi, ada barang ada uang jadilah transaksi. Itulah pola sederhana dari proses pemasaran. Pemasaran sangat sederhana ketika hanya seperti itu terjadi tetapi menjadi kompleks ketika banyak pihak terlibat dalam pemasaran, seperti pemasok, pesaing, penyalur dan pemerintah. Nah ketika pemasaran menjadi semakin kompleks, para pemasar juga semakin berfikir lebih keras untuk memasarkan produknya sebagai sesuatu untuk men-solusi need and want. Maka berkembanglah ilmu pemasaran dengan berbagai aspek dan asesoris serta atribut dan embel-embelnya...... Maka semakin komplek-lah ilmu pemasaran tetapi semakin menarik untuk dipelajari dan di implementasikan.............SELAMAT BERFIKIR MENJADI PEMASAR.....
Wednesday, December 21, 2011
Posted by Surachman Surjaatmadja
On 11:12 PM
Matinya Ilmu Pemasaran (Marketing is died)
"CIMOL"
Siapa yang belum pernah tahu Cimol??, makanan sederhana terbuat dari tepung singkong/tapioka (aci) yang di "emol-emol". Makanan sederhana ini banyak kita jumpai di wilayah Jawa Barat, terutama di Bandung. Suatu saat makanan ini dibuat oleh seorang yang kreatif di sekitar jalan Buahbatu di Bandung. sebut saja Mang Atang. Pada saat pertama kali Mang Atang menjual Cimol, banyak sekali peminatnya, bahkan hampir semua orang penasaran ingin mencicipi seperti apa Cimol. Diawal penjualan Mang Atang dapat menghasilkan keuntungan yang lumayang cukup untuk menghidupi keluarganya. Namun keadaan ini tidak berlangsung lama, karena ada "peniru" yang membuat Cimol juga, katakan dia adalah Mr. X. dan setelah Mr X bermunculan juga Mr. Y dan Mr. Z. Apa yang terjadi dengan Mang Atang?? dari hari kehari pendapatan dia berkurang.......................sampai kapan keadaan ini akan berlangsung???........????? Mang Atang mencoba untuk belajar pemasaran dan mencari cara-cara agar dia bisa seperti dulu pendapatannya mencukupi keluarganya. Teringat dia dengan istilah 7P dalam pemasaran (Product, Price, Promotion, Place, Physical Evidence, People dan Process). Maka dia coba satu persatu alat pemasaran ini agar usaha Cimol-nya tetap exist. Dari sisi produk dia mulai membuat diferensiasi dengan membuat Cimol rasa coklat, rasa strowberry, rasa barbeque dll. Namun hal ini terulang kembalai, pada awalnya banyak pelangganya, tetapi kemudian ditiru lagi oleh para peniru-peniru nya. Dia mencoba lagi membuat diferensiasi harga...terulang kembali pada awalnya dia leading..tapi selanjutnya sama saja ditiru oleh peniru-penirunya....Dia coba lagi dengan mencoba membuat diferensiasi dalam hal promosi, ternyata sama saja ditiru lagi...dia mencoba membuat outlet baru dan memberikan pelayanan layanan antar (delivery service), tapi sama juga masih bisa ditiru oleh peniru-penirunya, demikian juga sampai pada pelayanan, personal dan proses pelayanannya dibuat berbeda, namun tetap bisa ditiru oleh peniru-penirunya....... Nah bagi para Pemasar/Marketer bantulah Mang Atang, menciptakan diferensiasi apa lagi yang bisa dibuat dan tidak bisa ditiru???? Dari cerita diatas ilmu pemasaran apa lagi yang bisa kita andalkan agar kita tetap UNGGUL??? seperti teorinya Michael Porter "competitive advantage"
Pelayanan (services)
Posted by Surachman Surjaatmadja
On 1:58 AM
Pelayanan (Service).
Pelayanan (Services) merupakan bagian yang penting dari kegiatan pemasaran produk maupun jasa, karena sebagian besar dari pelanggan menuntut pula mengenai pelayanan sebelum terjadi pembelian atau pada saat calon pelanggan ingin menggunakan produk atau jasa. Pelayanan merupakan bagian dari strategi dan unsur bauran pemasaran, strategi pemasaran harus dikembangkan menjadi rencana program pemasaran yaitu aktivitas yang khusus dari unsur-unsur bauran pemasaran yang telah ditentukan. Salah satu kunci keberhasilan dari pemasaran adalah koordinasi dan kerjasama lintas fungsi pemasaran dengan fungsi-fungsi lain di dalam organisasi dalam rangka meyakinkan bahwa informasi yang diperoleh telah difahami dan dimengerti oleh para pelaksana (implementors) yang relevan. Akhirnya fungsi dari pemasaran memerlukan kerjasama dengan fungsi-fungsi lain dalam rangka merancang pengukuran kepuasan pelanggan dan bertanggung jawab atas tercapainya kepuasan pelanggan.
Perubahan lingkungan pemasaran, yang saling mempengaruhi, dari sudut pandang perusahaan tidak hanya proses pelayanan saja yang akan dinilai oleh pelanggan, akan tetapi mencakup seluruh implementasi dari program bauran pemasarannya. Keterkaitan antara lingkungan pemasaran dengan penilaian pelanggan ini menunjukkan bahwa pergeseran tuntutan pelanggan tidak hanya dipengaruhi oleh implementasi dari program bauran pemasaran saja akan tetapi juga dipengaruhi oleh lingkungan secara keseluruhan. Berkaitan dengan tuntutan pelanggan, organisasi bisnis yang berorientasi ke pasar perlu pemahaman tentang preferensi dan tuntutan pelanggan (customer preferences and requirements) dan untuk memperoleh hasil yang diinginkan diperlukan penggabungan antara fungsi-fungsi yang ada dalam perusahaan dan kemampuan sumberdaya yang ada untuk memuaskan pelanggan.
Jadi intinya adalah bagaimana memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan yang senantiasa bergeser dan berubah, membangun nilai pelanggan, mengelola jasa yang akan disampaikan, melakukan koordinasi antar fungsi di dalam organisasi, membangun kesetian pelanggan, mengamati persaingan dan mendapatlkan keuntungan adalah kunci keberhasilan dalam mengelola jasa.
Perubahan lingkungan pemasaran, yang saling mempengaruhi, dari sudut pandang perusahaan tidak hanya proses pelayanan saja yang akan dinilai oleh pelanggan, akan tetapi mencakup seluruh implementasi dari program bauran pemasarannya. Keterkaitan antara lingkungan pemasaran dengan penilaian pelanggan ini menunjukkan bahwa pergeseran tuntutan pelanggan tidak hanya dipengaruhi oleh implementasi dari program bauran pemasaran saja akan tetapi juga dipengaruhi oleh lingkungan secara keseluruhan. Berkaitan dengan tuntutan pelanggan, organisasi bisnis yang berorientasi ke pasar perlu pemahaman tentang preferensi dan tuntutan pelanggan (customer preferences and requirements) dan untuk memperoleh hasil yang diinginkan diperlukan penggabungan antara fungsi-fungsi yang ada dalam perusahaan dan kemampuan sumberdaya yang ada untuk memuaskan pelanggan.
Jadi intinya adalah bagaimana memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan yang senantiasa bergeser dan berubah, membangun nilai pelanggan, mengelola jasa yang akan disampaikan, melakukan koordinasi antar fungsi di dalam organisasi, membangun kesetian pelanggan, mengamati persaingan dan mendapatlkan keuntungan adalah kunci keberhasilan dalam mengelola jasa.





